Navigasi Mata Angin Orang Jogja (Ngetan, Ngalor, Ngulon, Ngidul)

Aku lahir dan besar di jogja. Sebagai orang jogja, sejak kecil aku diajarkan menggunakan navigasi mata angin ngetan, ngalor, ngulon, dan ngidul. Ngetan itu ke timur, ngalor itu ke utara, ngulon itu ke barat, dan ngidul itu ke selatan,

Jadi kalau mau menunjukkan arah menuju ke lokasi tertentu, orang jogja akan menggunakan navigasi mata angin.

Karena kebiasaan menggunakan navigasi mata angin ini dan jarang sekali menggunakan kanan kiri, waktu kecil aku sempet bingung ngomong kanan kiri. Kadang ngomong kanan berpatokan tangan kanan yang digunakan untuk makan, dan kiri sebaliknya. Lucu sih kalau diingat, haha..

Nah kenapa orang jogja menggunakan navigasi mata angin, karena menurutku pribadi navigasi mata angin ini sifatnya mutlak. Sedangkan kanan kiri sifatnya relatif, tergantung datangnya dari mana.

Sebagai contoh ada orang dari Bantul (kabupaten di sisi selatan kota Yogyakarta) tanya ke orang Sleman (kabupaten di sisi utara kota Yogyakarta). Orang Bantul ini tanya dimana lokasi angkringan kopi jos. Kemudian orang Sleman ini bilang, “Seko tugu jogja ngidul mentok mas, angkringan kopi jos wonten ing wetan dalan.” artinya “Dari tugu jogja ke arah selatan sampe ujung, angkringan kopi jos ada di sebelah timur jalan.”

Nah disini orang Bantul dan orang Sleman punya perspektif yang sama soal arahnya. Sudah jelas dan mutlak posisinya dari tugu jogja ke selatan, di timur jalan. Jadi mau datang dari arah tugu, atau datang dari arah Samsat Yogyakarta, atau datang dari malioboro, atau datang dari Stasiun Tugu, akan memiliki lokasi sama yang mutlak. Sedangkan kanan dan kiri relatif tergantung dari mana arah datangnya.

Kok bisa ya orang jogja hafal arah mata angin?

Simpel, karena bentang alam yang ada di jogja mendukung. Di utara kita melihat Gunung Merapi, di sisi Timur melihat deretan pegunungan sewu, di sisi barat melihat pegunungan menoreh, di sisi selatan ada pantai selatan. Tapi karena yang paling kelihatan Gunung Merapi, sudah jelas itu sisi utara.

Kalau lagi di tengah kota Yogyakarta, bisa berpatokan sama Kraton yang menghadap ke utara, atau jalan malioboro yang membentang dari utara ke selatan. Bisa juga jalan Kusumanegara yang membentang dari timur ke barat. Pokoknya jalanan di kota Yogyakarta itu membentuk kotak, sehingga gampang banget nentuin utara selatan barat maupun timur.

Nah buat kamu orang luar jogja, jangan kaget kalau ketemu orang jogja memberikan arah, memang seperti inilah mereka memberikan arah petunjuk. Selamat berlibur di Jogja, jangan lupa makan gudeg 😁