Haloo guys, apa kabar? Semoga sehat selalu yaa. Jadi tahun lalu aku terpapar penyakit yang sekarang menjadi pandemi yaitu Covid-19. Nah disini aku mau sharing ke temen-temen tentang apa yang terjadi, trus langkah apa yang harus di lakukan, semua yang aku alami akan aku share disini.
Yang belum vaksin dan booster segera yaa, soalnya vaksin sampai booster cukup efektif mengurangi penularan kasus covid-19.
Gejala Mulai Tampak
Oke jadi gejala penyakit dimulai tanggal Minggu, 14 Februari 2021. Aku mulai merasakan muncul gejala meriang kemudian di ikuti demam dan kepala pusing. Hari senin, 15 Februari 2021 gejala kemudian diikuti gejala batuk, tetapi batuk ringan, sehingga karena kondisi semakin parah aku memutuskan untuk tidak masuk kerja.
Kemudian selasa sampai jumat tanggal 16 – 19 Februari 2021 aku memutuskan untuk tetap masuk kerja, karena dirasa ini hanya seperti flu biasa dan gejala sudah mulai berkurang, tidak separah saat tanggal 14 dan 15 Februari. Bahkan aku tidak mengalami anosmia atau kehilangan indra penciuman, jadi asumsiku adalah ini flu biasa.
Tes Antigen
Sabtu, 20 Februari 2021, salah satu teman kantorku mengalami gejala serupa. Kemudian dia memutuskan untuk check antigen mandiri. Ternyata hasilnya positif, sehingga kantor menginstruksikan seluruh karyawan kantor diwajibkan tes antigen.
Minggu, 21 Februari 2021, aku melakukan tes antigen dan hasilnya positif. Kemudian hasil antigen di kumpulkan, ternyata ada 5 teman kantor yang hasil tes antigennya positif. Sehingga total ada 6 orang yang positif termasuk aku.
Masa Karantina
Oke jadi setelah hasil antigen keluar, 6 karyawan yang positif covid-19 di wajibkan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sehingga isolasi dimulai tanggal 22 Februari 2021 sampai 7 Maret 2021 (14 hari).
Beberapa rekan kerja yang positif ada yang isolasi di rumah, ada yang isolasi di penginapan. Kalau aku sendiri isolasi di rumah kemudian lanjut di shelter karantina pemerintah setempat. Kenapa bisa pindah ke shelter, ada dibawah ini penyebabnya.
Tes PCR
Papahku bekerja di sebuah bank swasta dan setiap pagi diwajibkan membuat laporan kondisi kesehatan. Ketika hasil antigen ku keluar dan dinyatakan positif, papahku juga memberikan laporan bahwa anaknya positif covid-19. Karena papahku kontak erat satu rumah sama aku, kantor papahku ini menyarankan papahku untuk isolasi terlebih dahulu dan mewajibkan aku untuk tes pcr untuk memperkuat hasil diagnoas covid-19 nya.
Senin, 22 Februari 2021 aku memutuskan ke Puskesmas untuk mendaftar tes PCR. Kemudian mendapatkan jadwal tes PCR hari Rabu 24 Februari 2021. Kemudian Jumat, 26 Februari 2021 hasil PCR keluar dan aku dinyatakan positif covid-19.
Karena ini tes PCR dari puskesmas alias gratis, laporan PCR ini kemudian di laporkan ke pemerintah dan satgas setempat. Sehingga 26 Februari 2021, jam 15.00 rumahku didatangi satgas covid setempat dan dilakukan penyemprotan di rumah. Satgas juga menyarankan aku untuk isolasi di shelter.
Tes Antigen
Sabtu, 27 Februari 2021 papah, mamah dan adik aku menjalani tes antigen untuk memastikan tidak terpapar covid-19.
Bertepatan juga tanggal ini aku mulai masuk shelter isolasi milik Pemda Bantul yang berlokasi di Niten untuk menjalani masa isolasi. Tepatnya menggunakan gedung milik Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP) Bantul.
Hasil Antigen Positif
Setelah tes antigen, ternyata hanya papahku yang positif. Mamah dan adik aku hasilnya negatif. Kemudian malam hari papah sempat sesak napas di rumah, sehingga harus dibantu dengan tabung oksigen. Kemudian atas saran dokter dari puskesmas, melihat kondisi papahku yang memburuk, akhirnya papah aku dilarikan ke RS Lapangan Covid-19 Bambanglipuro Bantul.
Di RS Lapangan Covid-19 ini menampung pasien covid-19 dengan gejala yang bisa memperburuk keadaan. Sedangkan Shelter Niten adalah pasien bergejala ringan sampai yang tanpa gejala.
Masa Isolasi Shelter Niten
Untuk masa isolasi di shelter Niten ini adalah 10 hari dihitung dari tes PCR. Sehingga aku tes PCR tanggal 24 Februari 2021, masuk shelter 27 Februari, selesai isolasi 10 hari tanggal 3 Maret 2021. Kemudian diwajibkan menyelesaikan 4 hari isolasi di rumah supaya total 14 hari isolasi.
Karena shelter niten berisi pasien gejala ringan hingga tanpa gejala, maka kami hanya diberi multivitamin dan zinc. Kemudian ada paket minum seperti kopi dan sereal. Ada paket mandi untuk MCK.
Selama di shelter kami diberi kebebasan, sehingga tidak di dalam kamar saja. Setiap pagi ada senam bersama. Kemudian sore biasanya olahraga bersama dengan para pasien yang lain. Tentunya tetap dengan menjalankan prokes.
Untuk makan 3x sehari, makan pagi sekitar jam 07.00, makan siang sekitar jam 11.00 dan makan malam sekitar jam 17.00.
Masa Isolasi RS Lapangan Covid-19 Bantul
Untuk papahku sendiri, masuk ke RS tanggal 27 Februari, dihitung 10 hari dari tes antigen pada tanggal yang sama sehingga papahku selesai isolasi tanggal 6 Maret 2021.
Selama di RS masing-masing pasien di pantau oleh dokter, sehingga pelayanan di RS Lapangan ini cukup intens dibanding shelter niten. Makan juga sama 3x sehari. Dapat obat dan multivitamin sesuai resep dokter.
Lockdown Rumah
RT setempat mendapatkan laporan dari puskesmas bahwa aku positif pada tanggal 26 Februari, sehingga mulai tanggal 27 Februari sampai 10 Maret 2021 kami sekeluarga di isolasi oleh RT setempat. RT setempat juga mengirimi bahan pangan secara bergilir sampai waktu isolasi selesai, sehingga saya sangat bersyukur RT setempat membantu kami selama menjalani masa isolasi.
Isolasi Selesai


Tanggal 10 Maret masa isolasi sudah selesai, dan kami kembali beraktivitas seperti biasa. Tetapi demi kebaikan bersama, kami melakukan tes antigen terlebih dahulu sebelum beraktivitas di luar. Tes antigen menunjukkan negatif, sehingga saya dan sekeluarga sudah sembuh sepenuhnya.
Masa After Covid
Nah ini yang sepertinya mungkin banyak dibicarakan oleh penyintas Covid-19 yaitu fenomena gejala Long Covid. Jujur aja setelah mengalami covid-19 badan saya terasa lebih mudah capek jika dibanding sebelum terkena covid. Saya kurang tahu apakah itu memang gejala long covid atau bukan. Tetapi yang jelas ada beberapa gejala yang masuk kategori long covid dan kecapekan adalah salah satunya.
Tetap Jaga Kesehatan, Covid-19 itu Nyata!
Mengakhiri tulisan yang cukup panjang ini, saya berpesan kepada pembaca, apalagi yang belum pernah terkena covid. Tetap patuhi prokes, selalu biasakan diri untuk hidup bersih, pakai hand sanitizer, pakai masker dan jaga jarak. Selain prokes, juga perkuat imun pada tubuh kita. Makan yang bergizi dan sehat, jangan lupa olahraga.
Covid-19 nyata, ada di sekitar kita, dan terpapar covid adalah sebuah kepastian, hanya tidak tahu kapan akan terkena. Covid-19 tidak beda jauh sepertu flu biasa yang penyebaran bisa sangat acak sekali. Oleh karena itu tetap jaga kesehatan dan patuhi prokes.
Jika terpapar jangan panik, tetap tenang, isolasi mandiri, makan yang sehat dan buat pikiran selalu senang, niscaya akan cepat sembuh. Walau “kepikiran tentang covid-19” hal sepele, tetapi bisa berakibat fatal dan memperburuk keadaan.
Juga selalu update informasi tentang covid-19 yaa. Bisa ke website resmi covid-19 yang dikelola negara.
Stay safe, stay healthy… 🙂